Sebagai kakak atau adik, kalian pasti harus menjaga hubungan dengan saudara. Tapi, rasanya tidak mungkin ya kalau kita tidak pernah merasa cemburu dengan saudara sendiri? Kamu yang memiliki posisi sebagai kakak mungkin merasa harus selalu lebih hebat dari adik sebagai orang yang lebih tua.
Sementara kamu yang berposisi sebagai adik justru merasa tidak ingin kalah dan ingin memiliki apapun yang telah dimiliki oleh kakak. Persaingan ingin selalu menjadi lebih baik satu sama lain yang bisa saja diawali dengan kecemburuan ini disebut juga sibling rivalry.
Apakah wajar jika mengalami sibling rivalry?
Sibling rivalry memang umum dialami oleh kakak beradik. Tapi, bukan berarti hal ini selalu wajar untuk dialami ya. Jika sibling rivalry yang dirasakan hanya sebatas perasaan cemburu yang justru mendorong masing-masing individu untuk memberikan performa lebih baik pada bidang yang sedang digeluti, maka sibling rivalry justru akan menguntungkan. Tapi, kalau perasaan cemburu ini justru menjadi benci dan membuat kamu tidak ingin berhubungan baik dengan saudaramu, maka tentu saja sibling rivalry ini akan merugikan kakak maupun adik. Ditambah, jika sibling rivalry ini tetap dirasakan ketika kalian sudah beranjak dewasa.
Tanda-Tanda Sibling Rivalry yang Berlebihan
Agar dampak negatif yang ditimbulkan tidak semakin merugikan banyak pihak, yuk kenali tanda-tanda sibling rivalry yang berlebihan.
- Frekuensi pertengkaran meningkat dengan mulai memunculkan perilaku agresif secara fisik.
- Kakak dan adik menghindari komunikasi walaupun keduanya sedang menghabiskan waktu di rumah.
- Kakak maupun adik menjadi lebih sensitif dan sering menunjukkan emosi negatif seperti tidak bersemangat hingga marah.
- Hampir segala hal menimbulkan rasa cemburu atau iri.
Cara Mengatasi Sibling Rivalry
Baik sebagai kakak maupun adik, tentu kalian yang berperan besar dalam mengatasi sibling rivalry . Tapi, bagaimana caranya? Nah, simak tips-tips berikut untuk membantumu mengatasi sibling rivalry.
1. Sadari bahwa kalian adalah individu yang berbeda
Kamu dan saudaramu memang memiliki kemiripan, tapi kalian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sadari bahwa kalian tidak harus selalu mencapai hal yang sama ya.
2. Komunikasikan dengan orang tuamu
Ceritakan perasaan yang membuatmu tidak nyaman apalagi terkait saudaramu. Orang tuamu harus mengetahui masalah kalian agar mereka juga dapat membantu mencari solusi.
3. Komunikasikan dengan saudaramu
Komunikasikan dengan saudaramu secara perlahan bahwa kamu merasa persaingan antar kalian justru memberikan dampak negatif. Kalian dapat mengkomunikasikan perasaan masing-masing dan menyadari bahwa mungkin saja kalian merasakan hal yang sama.
4. Cari kegiatan yang benar-benar menggambarkan dirimu
Temukan kesukaan maupun tujuan hidupmu sendiri. Terlepas dari apapun yang dilakukan oleh saudaramu, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan.
Yuk, mulai berjuang bersama untuk mencapai tujuan masing-masing!
“Siblings are the people who teach us about fairness, cooperation, kindness, and caring quite often the hard way” –Pamela Dugdale
Desain oleh: Amelia Putri Aryani
Penulis: Khairunnisa Syafira Dumbi
Editor: Nida Zhafira
Referensi:
- Degges-White, S. (2016). 6 steps for dealing with adult sibling rivalry. Diambil pada 24 Maret, 2021 dari https://www.psychologytoday.com /us/blog/lifetime-connections/201609/6-steps-dealing-adult-sibling-rivalry
- Kalman, I. (2013). The miyth of the “normal” sibling rivalry. Diambil pada 24 Maret, 2021 dari https://www.psychologytoday.com /us/blog/resilience-bullying/201308/the-myth-the-normal-sibling-rivalry
- Oelze, P. (2019). Is sibling rivalry normal and healthy?. Diambil pada 24 Maret, 2021 dari https://www.betterhelp.com /advice/family/is-sibling-rivalry-normal-and-healthy/