Fellas, siapa sih yang tidak pernah mendengar peribahasa terkenal yang berbunyi ‘Diam Itu Emas’? Bahkan beberapa dari kalian mungkin menjadikan peribahasa tersebut sebagai salah satu moto untuk menjalankan hidup dengan baik.
Eits, tapi tahu nggak sih fellas, kalau peribahasa tersebut ternyata tak sepenuhnya benar, lho! Kira-kira kenapa, ya? Mau tahu jawabannya? Yuk simak artikelnya sampai habis, ya…!
Makna Peribahasa Diam Itu Emas
Sebelumnya, apakah kamu sudah tahu apa itu makna dari peribahasa ‘Diam Itu Emas’? Singkatnya, peribahasa ini mengandung keyakinan bahwa diam dalam arti tidak berbicara atau tidak memberikan respons apapun lebih mendatangkan banyak hal positif dibandingkan harus bersuara dan mengambil sikap yang berkemungkinan salah.
Salah satu contoh penerapan peribahasa ini adalah kamu berada dalam suatu perdebatan, lalu kamu memilih untuk diam dan tak memberi tanggapan apapun karena menganggap dengan kamu bersuara, malah akan membuat situasi semakin tak terkendali. Dari penjelasan ini, kamu tipe orang yang setuju nggak kalau diam itu emas?
Mengapa Diam Tak Selalu Emas?
Eits, tapi kamu tahu nggak sih fellas, kalau ternyata prinsip bahwa diam itu emas tak selalu bisa kamu terapkan, lho! Dalam beberapa situasi, diammu tak akan bernilai emas, bahkan dapat menjelma menjadi bencana!
Dalam kasus yang sama seperti perdebatan di atas, kamu tak harus selalu memilih diam agar tak memperkeruh suasana. Dalam beberapa kondisi, ketika kamu dihadapkan pada suatu permasalahan, kamu juga perlu punya keberanian untuk membuka suara daripada memilih diam dan menerima situasi tanpa berbuat apa-apa. Dengan keberanian bersuara, kamu dapat meluruskan sesuatu yang salah untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.
Oleh karena itu, bersikap diam dalam suatu konflik tak selalu membuatmu terlihat elegan, justru keberanianmu dalam melawan yang salah akan menjadikanmu terhormat. Dengan keberanian bersuara ini pula, dirimu akan terlatih untuk mempertahankan diri jikalau kelak kamu dihadapkan pada suatu situasi bahaya. Namun,terlalu banyak bicara juga tidak baik ya, fellas. Sama seperti peribahasa lain yang berbunyi ‘Tong Kosong Nyaring Bunyinya’. Lalu, bagaimana sih cara membuka suara yang baik agar tetap bernilai emas?
Tips Agar Bicaramu Tetap Bernilai Emas
Dalam menyuarakan pendapatmu, kamu juga tak boleh melakukannya secara asal-asalan. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat hendak membuka suara;
- Berbicaralah untuk Hal-hal yang Bermanfaat
Ketika beberapa orang memilih diam karena merasa hal tersebut lebih membawa manfaat, kamu pun dapat menggunakan hak suaramu untuk membawa lebih banyak manfaat. Oleh karena itu, berbicaralah untuk hal-hal yang bermanfaat agar kata-kata yang kamu keluarkan tetap bernilai emas.
- Pahami Situasi dan Kondisi
Ketika hendak menggunakan hak suaramu, hal tak kalah penting yang perlu kamu perhatikan adalah situasi dan kondisi di sekitarmu. Jika kondisinya sedang tidak kondusif, yang mana berbicara malah akan memperburuk situasi, maka diam mungkin jadi satu-satunya pilihan yang baik untukmu.
- Berpikir Sebelum Berbicara
Dalam menyuarakan pendapat, kamu harus memikirkan apa yang ingin kamu bicarakan dengan matang. Jika kamu membiasakan untuk berpikir secara matang sebelum berbicara, maka kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi akan terminimalisir.
- Gunakan Kata-kata yang Baik
Selanjutnya, agar bicaramu tetap bernilai emas, kamu juga harus memerhatikan kata-kata yang kamu gunakan dalam berbicara. Pemilihan kata-kata yang baik akan membuat apa yang kamu bicarakan diterima dengan baik pula oleh sekitar.
- Jangan Terlalu Mendengarkan Feedback Buruk dari Orang Lain
Ketika kamu sedang menyuarakan kebenaran dan telah melakukannya dengan cara-cara yang baik, tetapi sekitarmu malah memberikan respon yang buruk terhadapmu, kamu tidak perlu mendengarkan hal itu ya, fellas. Selama kamu melakukan sesuatu yang kamu percaya tindakan terbaik, maka kamu berada di jalan yang benar, sehingga kamu tidak perlu mendengarkan dan membenarkan orang-orang yang melawan kebenaran.
Dari artikel di atas, sekarang kita tahu bahwa tak selamanya diam itu bernilai emas karena bicaramu pun dapat lebih bernilai ketika kamu menyuarakannya dengan baik!
Penulis: azmihhanifa
Editor: Zandha
Desain: Raima, Mita
SEO Editor:
Referensi:
Rueben Dudley. (2016, Oktober 14). Silence is not always golden. New Straits Times. https://www.nst.com.my/news/2016/10/180230/silence-not-always-golden