I Am Okay Indonesia

Celebrity Worship Syndrome: Penggemar itu Gak Selalu Fanatik

Penggemar merupakan kata yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang memiliki ketertarikan pada suatu hal tertentu, termasuk juga ketertarikan kepada seorang selebriti. Namun, belakangan ini batasan antara penggemar dengan ‘penggemar fanatik’ semakin kabur sehingga banyak orang yang menganggap bahwa keduanya sama.

Dengan hanya mengatakan, “Aku nge-fans sama si A,” orang lain bisa langsung mengecap orang tersebut sebagai pribadi yang aneh, baik sadar maupun tidak. Istilah penggemar kini telah disalahartikan ke arah yang negatif. Padahal, penggemar memiliki banyak kategori dan tidak semuanya berada pada level yang ekstrem. Untuk lebih jelasnya, fellas bisa simak artikel ini, ya.

Mengenal Celebrity Worship Syndrome

Celebrity worship syndrome secara harfiah dapat diartikan sebagai sindrom pemuja selebriti. Konsep ini berawal dari konsep hubungan parasosial yang  diperkenalkan oleh Donald Horton dan R. Richard Wohl pada tahun 1956.

Konsep ini mengacu pada hubungan secara sepihak antara ‘penikmat’ dengan persona media. Meningkatnya tayangan televisi, acara radio, serta adanya media sosial memungkinkan setiap orang untuk mengembangkan ilusi hubungan dengan tokoh yang hanya dilihat melalui media.

Berdasarkan paparan tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap tokoh yang berada dalam pengamatan publik dapat menjadi objek obsesi seseorang, bukan hanya selebriti. Namun, dari berbagai penelitian dan penuntutan kriminal (karena bisa berujung pada tindakan menguntit) menunjukkan bahwa orang lebih cenderung untuk tertarik pada tokoh dari dunia pertelevisian, film, bahkan di industri musik.

Kemudian, akan muncul pertanyaan; bukannya memiliki ketertarikan pada public figure itu merupakan hal yang wajar? Dilansir dari Psychology Today, para ahli biologi evolusioner mengatakan bahwa ketertarikan pada tokoh yang muncul di media itu wajar karena mereka dianggap sebagai individu yang berhasil dalam masyarakat.

Namun, ketertarikan terhadap selebriti tersebut juga dapat dilihat dari sisi yang berbeda. Dr. Robin Dunbar dari University of Liverpool berpendapat bahwa ketertarikan untuk mengikuti selebriti tidak selalu berarti mereka dianggap sebagai panutan, tetapi untuk memastikan apakah kekayaan dan ketenaran yang didapat seorang selebriti dari masyarakat digunakannya dengan baik dalam artian perilakunya tidak merugikan masyarakat.

Perbedaan Antara Penggemar dengan Pemuja Selebriti

Kita perlu mengetahui bahwa ketertarikan pada selebriti yang disinggung sebelumnya atau hubungan parasosial itu berbeda dengan celebrity worship. Para peneliti berpendapat bahwa hubungan parasosial adalah normal, tetapi pemujaan selebriti mengandung aspek yang lebih bermasalah.

Untuk dapat membedakan mereka, pada tahun 2002, Lynn McCutcheon dan kawan-kawan mengusulkan The Absorption-Addiction Model dari celebrity worship dan Celebrity Attitude Scale untuk mengukur tingkatan perilaku penggemar selebriti. 

Tingkatan pemujaan selebriti terdiri dari tiga level sebagai berikut:

  1. Tingkat Entertainment-social
    Tingkatan ini merupakan tingkatan terendah dari pemujaan selebriti. Orang-orang yang berada dalam tingkatan ini terdiri dari individu yang tertarik dengan selebriti karena kemampuan mereka dalam menghibur. Individu ini juga melakukan interaksi sosial dengan orang yang berpikiran sama dengan mereka, misalnya dengan bergabung ke suatu klub penggemar tertentu.
  2. Tingkat intense-personal
    Tingkatan intense-personal terdiri dari individu yang memiliki obsesi terhadap selebriti favoritnya dan menjadi kompulsif jika menyangkut tentang selebriti tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Stever GS (2021) dalam artikel berjudul Processes of Audience Involvement, sekitar 20% dari peserta penelitian berada pada tingkat celebrity worship ini.
  3. Tingkat borderline-pathological, adalah tingkatan tertinggi dari pemujaan selebriti yang terdiri dari mereka yang memiliki fantasi tak terkendali terhadap selebriti favorit mereka. Sekitar 3%-5% dari peserta penelitian Stever GS tersebut berada pada tingkatan ini.

Perilaku para pemuja selebriti tidak langsung terbentuk ke tahapan borderline-pathological, melainkan berkembang secara progresif yang dimulai dari level entertainment-social. Maka dari itu, McCutcheon dan kawan-kawan berpendapat bahwa secara konseptual, para penggemar berpotensi untuk sampai pada tingkatan borderline-pathological meskipun tidak semuanya demikian.

Celebrity Worship dan Kesehatan Mental

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa celebrity worship berkorelasi dengan kesehatan mental yang buruk dan perilaku maladaptif atau tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara wajar. Namun, masih belum jelas ditemukan apakah masalah kesehatan mental mendahului pemujaan selebriti atau justru pemujaan selebriti yang bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental.

Dilansir Verywell Mind, mereka yang berada di tingkat intense-personal memiliki skor yang tinggi untuk neurotisisme atau dengan kata lain cenderung mudah mengalami emosi-emosi negatif. Lalu, mereka yang berada pada tingkat borderline-pathological memiliki skor tinggi untuk psikotisme atau bisa dikatakan mereka menentang kebiasaan umum yang berlaku di lingkungan sosial. Dengan begitu, individu yang berada di dua kelompok tingkatan tersebut mencerminkan adanya kecenderungan kesehatan mental yang buruk.

Satu hal lagi, penelitian oleh Maltby dan kawan-kawan menyatakan bahwa orang yang berada pada tingkatan pertama, yaitu tingkat entertainment-social atau bisa kita sebut sebagai ‘penggemar’ biasanya lebih optimis, ramah, dan bahagia. Berbeda dengan ‘pemuja selebriti’ yang cenderung menunjukkan adanya kesehatan psikologis yang buruk, termasuk kecemasan dan depresi.


Penulis: Dwi Nantari
Editor: Zandha
Desain: Riska
SEO Editor: Adinda Zahra


Referensi

  1. Vinney, Cynthia. (2022). What Is Celebrity Worship?. Verywell Mind.https://www.verywellmind.com/what-is-celebrity-worship-5219745
  2. Griffiths, Mark D. (2013) Celebrity Worship Syndrome: A brief psychological overview. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/in-excess/201307/celebrity-worship-syndrome
  3. Gillette, Hope. (2022). Fan or Obsession? All About Celebrity Worship Syndrome. PsychCentral. https://psychcentral.com/blog/the-psychology-of-celebrity-worship#signs-and-symptoms