I Am Okay Indonesia

Depresi Bukan Cuma Sekadar Bersedih Hati

Apa yang kamu ketahui tentang depresi? Apakah depresi sama dengan bersedih hati? Apakah depresi dapat menular? Hm… Ternyata masih banyak, lho, yang salah kaprah mengenai depresi. Padahal, kesalahan dalam pemahaman ini dapat membuat kita meremehkan atau melebih-lebihkan depresi.

Akibatnya, bukan hanya menjadi penyebar informasi yang salah, kita juga beresiko untuk menyakiti orang-orang yang memang benar memiliki depresi. Jadi, penting untuk memahami dengan baik beberapa hal terkait depresi. Yuk, langsung saja kita cek fakta dan mitos depresi berikut ini!

1. MITOS: Depresi sama dengan perasaan sedih 

Nyatanya, depresi lebih dari sekadar sedih. Depresi memiliki gejala yang juga melibatkan fisik, misalnya seperti susah tidur atau justru terlalu banyak tidur dan tidak nafsu makan. Ciri lain dari depresi adalah kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai, merasa tidak berdaya, bahkan hingga muncul pikiran untuk mengakhiri hidup. Gejala ini juga tidak hanya berlangsung selama semalam atau beberapa hari layaknya perasaan sedih, namun minimal berlangsung secara terus-menerus selama 2 minggu. 

2. MITOS: Orang yang mengalami depresi berarti lemah

Penyebab depresi bukan hanya ketidakmampuan dalam menghadapi segala masalah dalam hidup. Individu yang terkesan beruntung, memiliki banyak kelebihan, dan selalu tertawa pun tetap berisiko mengalami depresi. Hal ini terjadi karena penyebab depresi sangat kompleks, mulai dari struktur dan fungsi otak, hormon, hingga peristiwa traumatis. 

3. MITOS: Depresi dapat hilang dengan sendirinya, jadi hibur diri sendiri dan lupakan segala masalah

Hal ini tentu saja tidak benar karena sekali lagi, depresi tidak sama dengan perasaan sedih. Terkadang bahkan individu tidak dapat mengetahui apa yang menyebabkan dirinya depresi dan tidak bergairah untuk melakukan apapun. Melihat penyebab depresi yang juga sangat kompleks, penting untuk meminta bantuan tenaga kesehatan mental profesional untuk memberikan penanganan yang serius.

4. MITOS: Depresi tidak dapat disembuhkan

Penanganan depresi berbeda-beda bagi setiap orang. Beberapa orang membutuhkan obat, namun beberapa orang mungkin tidak membutuhkannya karena terdapat juga berbagai jenis terapi psikologis lain yang dapat digunakan. Obat depresi pun pada kebanyakan kasus tidak harus diminum seumur hidup meskipun proses penanganannya dapat memakan waktu yang cukup lama. 

5. MITOS: Individu dengan depresi malas mencari bantuan dan memilih untuk di kamar saja

Berdiam diri di kamar dalam waktu yang lama tidak hanya menggambarkan sifat malas, melainkan justru perilaku tersebut adalah salah satu gejala depresi. Bukan berarti individu dengan gangguan depresi memilih untuk melakukan hal tersebut karena malas berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, namun memang respon dari tubuh dan otak yang membuat mereka melakukannya. Jadi, daripada memarahi dan menganggap perilaku tersebut adalah sifat malas, cobalah untuk memberi perhatian lebih, menyemangati, hingga mendampingi mereka keluar dan mencari bantuan. 

Jadi, berapa banyak pernyataan di atas yang sebelumnya kamu anggap sebagai mitos? Ternyata depresi tidak sesederhana yang kamu bayangkan, kan? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu peka dan berempati terhadap orang lain, khususnya orang dengan masalah kesehatan mental sembari juga terus memperkaya diri dengan berbagai macam informasi akurat dan bermanfaat.

Penulis: Khairunnisa Fahira Dumbi
Desain oleh: Tri Wulandari
Editor: Muthia Nida

Referensi:

  1. Health Hub. (2019). Myths and Misconceptions about Depression. Diambil pada 14 April, 2021 dari https://www.healthhub.sg /live-healthy/509/mythsandmisconceptionsaboutdepression
  2. Anggraini, A. P. (2018). Ada 5 Mitos Keliru Seputar Depresi. Diambil pada 14 April, 2021 dari https://lifestyle.kompas.com /read/2018/06/06/180000320/ada-5-mitos-keliru-seputar-depresi?page=all
  3. Makarim, F. R. (2020). 5 Mitos Seputar Depresi yang Perlu Diketahui. Diambil pada 14 April, 2021 dari https://www.halodoc.com /artikel/5-mitos-seputar-depresi-yang-perlu-diketahui 
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.