I Am Okay Indonesia

Fakta vs Mitos Social Anxiety Disorder

Mungkin di sekitarmu ada saja orang-orang yang lebih suka menghabiskan waktunya sendiri dan tidak terlalu nyaman berada di antara kerumunan. Atau mungkin kamu mengenal orang-orang yang merasa tidak nyaman setiap kali harus berbicara di depan umum, bahkan hingga berkeringat dingin hanya untuk menyampaikan salam di depan banyak orang. 

Tapi, apakah itu tanda bahwa seseorang sudah pasti mengalami social anxiety disorder? Belum tentu ya. Yuk, pahami dulu definisi dari social anxiety disorder. 

Definisi Social Anxiety Disorder

Berdasarkan DSM-V, social anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan akan situasi sosial. Social anxiety disorder juga cukup umum disebut sebagai social phobia. Terdapat beberapa gejala yang harus dipenuhi sebelum individu dapat disimpulkan mengalami social anxiety disorder. Jadi, tidak bisa hanya mengandalkan satu tanda. Gejala-gejala tersebut juga harus terlihat selama minimal 6 bulan ya, bukan hanya dalam beberapa situasi yang berbeda dalam waktu beberapa hari. 

Walaupun membutuhkan pemeriksaan menyeluruh, nyatanya masih cukup banyak informasi yang kurang tepat mengenai social anxiety disorder yang beredar di masyarakat.

Contohnya adalah beberapa mitos berikut ini.

Fakta vs Mitos Social Anxiety Disorder

1. Mitos : Pemalu sama dengan social anxiety disorder
Fakta : Hati-hati ya! Pemalu itu jelas tidak sama dengan social anxiety disorder. Pemalu lebih dapat dikategorikan sebagai sifat, tapi social anxiety disorder sudah termasuk gangguan psikologis.

2. Mitos : Introvert sangat berkemungkinan besar mengalami social anxiety disorder
Fakta : Memang ada beberapa orang yang mungkin lebih beresiko tapi mereka yang introvert belum tentu mengalami social anxiety disorder. Tidak ada yang salah dengan menjadi introvert ya teman-teman! 🙂

3. Mitos : Social anxiety disorder tidak bisa sembuh
Fakta : Tentu saja bisa sembuh! Dengan bantuan dari tenaga profesional dan keinginan kuat, individu dengan social anxiety disorder kelak juga dapat hidup tanpa kecemasan akan situasi sosial. 

Lalu, sebenarnya apa ya tanda-tanda dari social anxiety disorder?

Gejala Social Anxiety Disorder

  1. Takut atau cemas berlebihan terkait situasi sosial yang memungkinkan individu dinilai oleh orang lain. Contohnya saat harus menampilkan performa tertentu.
  2. Takut akan menunjukkan gejala kecemasan yang dimiliki lalu dampaknya akan dinilai negatif oleh orang lain. 
  3. Situasi sosial ini hampir selalu menimbulkan kecemasan secara konsisten.
  4. Situasi sosial tersebut hampir selalu dihindari.
  5. Rasa takut atau kecemasan tidak sebanding dengan kenyataan yang sebenarnya. 
  6. Kecemasan yang dirasakan mengganggu kehidupan sosial, akademik, dan lain-lain.

Nah, sekarang kamu sudah lebih memahami mengenai social anxiety disorder, kan? Tugas kita semua adalah meluruskan informasi mengenai gangguan psikologis tersebut dan mendukung siapapun yang sedang berjuang melawan social anxiety disorder agar dapat hidup lebih baik di dalam situasi sosialnya. 

Apabila kamu merasa bahwa beberapa gejala mungkin sedang kamu alami saat ini, jangan terlalu cepat melakukan diagnosis dan segera menghubungi tenaga profesional ya!

Desain oleh: Nanda Luthfiah
Penulis: Khairunnisa Syafira Dumbi
Editor: Muthia Nida

Referensi:

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorders, Fifth Edition. American Psychiatric Association. 
  2. National Institute of Mental Health. (2021). Social anxiety disorder: More than just shyness. Diakses pada 17 April, 2021 dari https://www.nimh.nih.gov /health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness/index.shtml#:~:text=Social%20anxiety%20disorder%20
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.