I Am Okay Indonesia

Inner Critic : Ketika Musuh Terbesar Adalah Dirimu Sendiri

Inner Critic – Musuh terbesar adalah diri sendiri. Well, mungkin banyak dari kalian yang tidak asing dengan istilah tersebut. Tanpa kita sadari terkadang kritik terbesar sering kali datangnya dari diri sendiri.

Memang bukan hal yang mudah untuk menaklukkan pikiran buruk serta kritik yang bersumber dari dalam diri. 

Coba bayangkan sejenak, berapa kali kamu mengkritik dirimu dalam sehari? Seberapa sering kamu menyalahkan diri sendiri?

Kapan terakhir kali kamu mengapresiasi dirimu atas kerja keras yang telah kamu lakukan? Ketidakpuasan dan kurangnya apresiasi atas diri sendiri lah yang menjadi asal-usul munculnya inner critic. 

Istilah inner critic merupakan bahasa psikologi yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi di atas. Simak pembahasan lengkapnya dibawah ini, ya fellas!

Inner Critic

Istilah inner critic digunakan untuk menjelaskan situasi dimana kita kerap kali mendengar atau mengatakan sesuatu yang bersumber dari dalam diri dan bersifat negatif kepada diri kita sendiri baik secara fisik, kemampuan dalam melakukan sesuatu, kesalahan yang dilakukan, dan masih banyak lagi.

Kecenderungan melakukan inner critic bisa disebabkan oleh pengalaman masa lalu menyakitkan yang membuat kita merasa tidak puas terhadap diri sendiri sehingga kita melakukan inner critic untuk mengatasi ketidakpuasan tersebut.

Seven Types of Inner Critic

Menurut Jay Early dan Bonnie Weiss, terdapat 7 jenis yang membedakan  inner critic

  1. The Perfectionism
    Kritik ini sifatnya menuntut kamu untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna sesuai dengan standar tinggi yang telah dibuat.
    Dampaknya, seringkali kamu jadi takut untuk memulai sesuatu karena takut hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
  2. The Underminer
    Tipe kritik ini berupaya untuk menjatuhkan kepercayaan dirimu, sehingga kamu menjadi takut mengambil resiko, takut dihakimi oleh orang lain, dan jadi sulit mengembangkan potensimu dengan maksimal
  3. The Guilt Tripper
    Terjebak di masa lalu dan bikin susah move on adalah tugas dari kritik ini. Keadaan tersebut membuat kamu merasa dihantui dan terbebani oleh kesalahan-kesalahan di masa lalu.
  4. The Taskmaster
    Ketakutan akan kegagalan membuat kamu jadi menuntut diri untuk bekerja keras bahkan hingga overwork agar orang lain tidak memandang rendah kamu.
  5. The Destroyer
    Kritik ini bertujuan membuat kamu merasa tidak berharga, tidak memiliki kelebihan, dan menghancurkan harga dirimu sendiri. Kritik ini biasanya muncul akibat adanya trauma pada masa kecil.
  6. The Inner Controlle
    Kritik ini mencoba untuk mengendalikan perilaku impulsif dalam dirimu. Kritik ini bisa bermanfaat untuk menjagamu agar tidak lepas kendali, tapi bisa juga terlalu mengontrol kehidupanmu.
  7. The Molder
    Membuat kamu selalu bertindak sama sesuai dengan standar pada masyarakat sebagai bentuk ketakutanmu akan ditolak, diabaikan, dan adanya keinginan untuk diterima dalam masyarakat.
    Jika dibiarkan berlarut-larut, kamu jadi kehilangan kendali untuk mengekspresikan diri dan jati dirimu sendiri.

Challenge Your Inner Critic

Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi inner critic yang sedang kamu alami:

  1. Lakukan Self-Talk 
    Melakukan self-talk atau memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri bisa menjadi solusi untuk melawan pikiran-pikiran negatif di dalam kepalamu. Lawan suara-suara negatif dari dalam kepalamu dengan memberikan apresiasi kepada diri sendiri. 
    Sebagai contoh, katakan pada dirimu bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik, kamu sudah bekerja keras. Katakan bahwa orang lain tidak sepeduli itu untuk mengkritik hidupmu dan afirmasi lainnya yang bersifat positif.
  1. Being mindful dan seleksi inner critic 
    Ketika dirasa kamu mulai melakukan inner critic, berhentilah sejenak dari segala aktivitas yang kamu lakukan.
    Pertama, cobalah untuk mendengar dan menerima segala inner critic dari dirimu, kemudian coba pikirkan lebih jauh kira-kira kritik mana yang bisa kamu internalisasi dan mana yang perlu kamu abaikan. 
    Menolak kritik bisa merugikan dirimu, tapi menerima semua kritik juga bisa menghancurkan kamu, jadi cobalah untuk bijak dalam menyikapi inner critic, ya fellas!
  1. Berdiskusi dengan orang lain
    Terkadang pikiran buruk hanyalah sekadar skenario yang kita buat di dalam otak kita sendiri yang belum tentu valid sesuai kenyataan.
    Oleh karena itu, cobalah untuk berdiskusi dengan orang lain, tanyakan dan dengar pendapat mereka mengenai dirimu atau hal-hal yang kamu merasa insecure tentangnya.
    Dengan diskusi tersebut, kamu jadi punya perspektif lain tentang dirimu yang mungkin bisa membantu kamu melawan inner critic yang kamu alami.

inner critic yang kamu alami.Inner critic dapat bermanfaat baik bagi diri apabila dimanfaatkan dengan baik dan sesuai batasan, tetapi inner critic bisa menjadi boomerang bagi diri apabila kita tidak bisa menyikapinya dengan bijak. So, stop selalu mengkritik diri sendiri dan mulai untuk apresiasi diri sendiri juga, ya fellas!


Penulis: shivaherninda
Editor: Lala
Desain:
SEO Editor: Noviarazm


Referensi:

  1. Eddins, R. (2016, May 17). Working with your inner critic. PsychCentral. Retrieved November 12, 2022, from https://psychcentral.com/lib/working-with-your-inner-critic#1 
  2. Firestone, L. (2013, May 14). 4 Ways to overcome your inner critic. Psychology Today. Retrieved November 12, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201305/4-ways-overcome-your-inner-critic 
  3. Waichler, I. (2021, June 29). How to overcome your inner critic. Choosing Therapy. Retrieved November 12, 2022, from https://www.choosingtherapy.com/overcome-inner-critic/