I Am Okay Indonesia

Mau Ubah Benci Jadi Suka? Coba Pahami Ben Franklin Effect, deh!

Di dunia ini memang nggak ada satu hal pun yang sempurna. Sebesar apapun usaha kita untuk berbuat baik dan menyenangkan orang lain, pasti tetap ada saja orang-orang yang tidak menyukai kita.

Sebetulnya, hal tersebut sangatlah wajar, fellas! Namun, terkadang kita memiliki keinginan untuk bisa memperbaiki hubungan yang mungkin sudah retak dengan seseorang.

Meminta maaf mungkin bisa menjadi cara untuk menunjukan kesungguhan hati, tapi seperti kata pepatah, piring yang telah pecah tidak bisa kembali sempurna.

Maka dari itu, pada artikel kali ini kita bersama-sama akan membahas solusi ampuh secara psikologis untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain, mengubah rasa benci menjadi suka. Penasaran, kan? Yuk, simak artikel nya sampai habis!

Penjelasan dan Sejarah Singkat Ben Franklin Effect

Apa sih Ben Franklin Effect itu? Mudahnya, Ben Franklin Effect adalah sebuah trik psikologis yang berlandaskan teori disonansi kognitif, dimana seseorang yang membenci kita akan berubah menjadi suka ketika kita berbuat hal baik kepadanya.

Loh kok bisa? Yup, transformasi ini bisa terjadi karena adanya disonansi kognitif pada orang lain. Teori ini pertama kali dilakukan berdasarkan rasa ingin tahu Benjamin Franklin kepada orang-orang yang tidak menyukainya.

Hal sederhana yang Franklin lakukan adalah dengan meminjam buku dan memberikan catatan kecil ucapan terimakasih ketika mengembalikannya. Mungkin disini fellas bakal bingung, “terus apa efeknya?”.

Eittss, ternyata walaupun terkesan sepele, tindakan Franklin terbukti berhasil membuat orang yang tidak menyukainya jadi bersikap lebih baik padanya. Alhasil, orang-orang yang tidak menyukainya berbalik menjadi suka hingga akhirnya berteman baik.

Loh, kok bisa kayak gitu? Penyebabnya apa?

Sesuai teorinya, Ben Franklin Effect dapat ampuh mengubah benci menjadi suka sebab terjadinya disonansi kognitif, yaitu adanya pertentangan antara pendapat dengan keyakinan pribadi. P

ercobaan kecil-kecilan yang dilakukan Franklin menunjukan bahwa berbuat baik pada orang yang tidak menyukai kita akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang tersebut, sebab ia berpikiran bahwa orang yang dibencinya harusnya bersikap buruk terhadap dirinya, bukan sebaliknya. Lama-kelamaan, orang tersebut akan

mulai melakukan sikap yang sama, yaitu dengan berbuat baik pada individu yang dibencinya. Hal tersebut termasuk dalam upaya untuk meminimalisir rasa tidak nyaman yang muncul dalam diri. 

Manfaat dan Cara Penerapan Ben Franklin Effect

Jika ditanya manfaatnya, Ben Franklin Effect jelas dapat secara ampuh memperbaiki sebuah relasi ke arah yang lebih baik. Walaupun suatu relasi mungkin tidak akan sepenuhnya kembali seperti sediakala, setidaknya dengan menerapkan efek ini akan memunculkan interaksi yang sehat antara satu dengan yang lain.

Kita dapat melakukan kebaikan dalam bentuk apapun pada orang yang membenci kita, baik itu memberikan tumpangan pulang, membelikan makan siang, membawakan barang, dan lain sebagainya.

Dalam penerapannya, mungkin kita akan dihadapkan dengan gejolak batin karena harus berbuat baik pada orang yang sudah menyakiti kita, tetapi dengan berbuat kebaikan kecil ataupun besar, balasan yang kita dapatkan tetaplah bernilai baik. 

Pada akhirnya, kita kembali pada pesan moral yang mengatakan untuk terus berbuat baik kapanpun dan pada siapapun bahkan mereka yang membenci kita.

Ternyata belajar bersikap baik pada orang yang tidak menyukai kita ada manfaatnya juga ya, fellas! Jadi, jangan pernah takut atau segan untuk berbuat baik ya, karena toh kebaikan akan selalu menghasilkan kebaikan lainnya!


Penulis: Agnes
Editor: 
Desain:
SEO Editor: Noviarazm


Referensi:

  1. Anastasia, C. (2022, January 12). Benjamin Franklin, Bapak Pendiri Amerika Serikat (1706-1790). Zenius Education. Retrieved November 22, 2022, from https://www.zenius.net/blog/benjamin-franklin
  2. Pradhita, L. R. (2021, April 7). The Ben Franklin Effect: Disonansi Kognitif yang Mengubah Pemikiran Negatif Menjadi Positif – Ilmu Pengadaan. Ilmu Pengadaan. Retrieved November 22, 2022, from https://ilmu.lpkn.id/2021/04/07/the-ben-franklin-effect-disonansi-kognitif-yang-mengubah-pemikiran-negatif-menjadi-positif/
  3. Shatz, I. (2021, April 12). The Benjamin Franklin Effect: How to Build Rapport by Asking for Favors – Effectiviology. Effectiviology. Retrieved November 22, 2022, from https://effectiviology.com/benjamin-franklin-effect/