I Am Okay Indonesia

Mengenal ADHD dengan beberapa perilaku Anne dalam serial Anne with an E

Sebenarnya, seperti apa ADHD itu? pelajari lebih lanjut yuk!

DEFINISI ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

Berdasarkan DSM-5, Attention-Deficit / Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pola kurang perhatian dan / atau hiperaktif-impulsif yang mengganggu fungsi atau perkembangan.

Menurut American Psychology Association, Orang dengan ADHD biasanya kesulitan mengatur diri, tetap fokus, membuat rencana realistis, dan berpikir sebelum bertindak. Mereka mungkin gelisah, berisik dan tidak dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah.

Anak-anak dengan ADHD bisa menjadi pemberontak, tidak kompeten secara sosial atau agresif.

Lantas, apa saja yang dapat menjadi penyebab faktor adanya gangguan ADHD?

PENYEBAB DAN FAKTOR ADHD

Sebenarnya, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, dalam National Institute of Mental Health menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD. Faktor risiko ini meliputi:

1. Lingkungan

Bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah (kurang dari 1.500 gram) membawa risiko dua hingga tiga kali lipat untuk ADHD. Selain itu, faktor lingkungan yang dapat memicu adalah kemungkinan adanya riwayat pelecehan anak, penelantaran, dan paparan alkohol dalam rahim.

2. Genetik

ADHD dapat meningkat pada kerabat biologis tingkat pertama dari individu dengan ADHD karena Heritabilitas (kemampuan mewarisi sifat genetis) ADHD sangat besar.

Untuk mengenal lebih dalam, seperti apa gejala yang dirasakan oleh pengidap ADHD?

GEJALA ADHD

Gejala utama pada ADHD adalah kurang perhatian dan hiperaktif/impulsive. Namun, menurut DSM-5 masih ada beberapa gejala lain, seperti:

  • Penderita tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak
  • Sering melakukan kesalahan ceroboh dalam tugas sekolah, tempat kerja dan aktivitas lainnya
  • Cepat kehilangan fokus dan mudah teralihkan oleh pikiran atau rangsangan yang tidak berhubungan
  • Bermasalah dalam mengatur tugas dan kegiatan secara berurutan
  • Menjadi pelupa dalam aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan rumah
  • Berbicara tanpa henti
  • Kesulitan untuk menunggu gilirannya
  • Mengganggu orang lain, misalnya dalam percakapan, permainan, atau aktivitas

Pada masa prasekolah, gejala ADHD yang paling umum adalah hiperaktif. Normal untuk merasa butuh perhatian, adanya aktivitas motorik tidak fokus, dan impulsif, tetapi bagi penderita ADHD, perilaku tersebut terjadi lebih sering dan lebih parah, mengganggu dan mengurangi kualitas mereka dalam bersosialisasi di sekolah, atau dalam pekerjaan.

PENGOBATAN PENDERITA ADHD

Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk ADHD, perawatan yang tersedia saat ini dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi. Perawatan tersebut yaitu, pengobatan, psikoterapi, dan pendidikan atau pelatihan.

Eitss, jangan sampai mendiagnosa diri sendiri ya! selalu ingat bahwa dalam mendiagnosa ADHD memerlukan evaluasi komprehensif oleh dokter berlisensi, seperti dokter anak, psikolog, atau psikiater dengan keahlian ADHD.

Apabila kamu sedang merasa tidak nyaman dan mungkin mengalami gejala di atas, tidak perlu merasa malu dan jangan lupa untuk segera menghubungi tenaga kerja profesional yaa!

Desain oleh: Tri Wulandari
Penulis: Chandadya S
Editor: Muthia Nida

Referensi:

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. 
  2. American Psychology Association. ADHD. Diakses dalam https://www.apa.org/topics/adhd 
  3. Edison, J. K., & Clardy, C. (2017). Lucy Maude Montgomery and Anne of Green Gables: An Early Description of Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. Pediatric annals, 46(7), e270–e272. https://doi.org/10.3928/19382359-20170614-01
  4. Pera, Gina. (2015). Anne of Green Gables Has ADHD?. ADHD Roller Coaster. Diakses dalam https://adhdrollercoaster.org/essays/anne-green-gables-adhd/ 
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.