I Am Okay Indonesia

Mengenal Eating Disorder: Bukan Hanya Sekadar Suka atau Tidak Mau Makan

Akhir-akhir ini eating disorder atau gangguan makan menjadi salah satu gangguan psikologis yang cukup sering diperbincangkan masyarakat. Menariknya, kebanyakan dari kita hanya membahas mengenai gangguan makan yang ditandai dengan keinginan untuk makan terlalu banyak atau justru tidak ingin makan.

Biasanya, gangguan ini dihubungkan dengan perasaan takut menjadi terlalu gemuk. Akibatnya, banyak yang khawatir bahwa keinginan untuk diet menunjukkan salah satu gejala gangguan makan. Padahal, gangguan makan memiliki gejala yang lebih rumit, jenisnya pun juga sangat banyak. Langsung saja baca artikel ini sampai habis untuk memahami lebih dalam mengenai gangguan makan, yuk! 

Perhatian: Artikel ini dibuat sebagai informasi tambahan, bukan sebagai dasar untuk melakukan diagnosis.

Gangguan Makan 1: Anorexia Nervosa

Anorexia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa tidak ingin makan karena takut menjadi gemuk. Individu dengan anorexia nervosa tidak dapat menilai berat tubuhnya secara objektif. Meskipun sangat kurus, mereka tetap merasa gemuk dan menolak untuk makan atau bahkan berolahraga secara berlebihan demi membuang kalori yang mereka makan.

Gangguan Makan 2: Bulimia Nervosa

Gangguan ini ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah yang sangat banyak sekaligus dan ketidakmampuan dalam mengontrol perilaku tersebut. Namun, sama seperti anorexia nervosa, individu dengan bulimia nervosa juga takut gemuk dan memiliki standar ‘kurus’ yang berlebihan sehingga segera setelah mereka selesai makan, mereka akan memuntahkan makanan tersebut atau berpuasa. 

Gangguan Makan 3: Binge Eating

Serupa dengan bulimia nervosa, binge eating ditandai dengan perilaku makan berlebihan bahkan hingga merasa sangat kenyang. Bedanya, gangguan ini tidak ditandai dengan muntah, puasa, olahraga, atau usaha apapun untuk menurunkan berat badan.

Namun, individu dengan gangguan ini akan merasa malu dan bersalah setelah makan berlebihan sehingga lebih suka untuk makan sendirian secara sembunyi-sembunyi agar tidak terlihat orang lain.

Gangguan Makan 4: PICA

Berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya yang ditandai dengan keinginan untuk banyak makan atau tidak ingin makan, PICA justru ditandai dengan perilaku memakan hal-hal yang bukan makanan dan tidak bernutrisi seperti sabun, rambut, hingga arang. Gejala ini serupa dengan perilaku anak-anak yang sering memasukkan berbagai barang ke dalam mulutnya. Namun jika berlebihan, dilakukan secara terus-menerus, dan tidak sesuai dengan usia individu tersebut (misal, dilakukan oleh remaja), maka patut mendapat perhatian lebih. 

Jangan Lupa  dan Jangan Takut

Jadi, apakah kamu sudah lebih paham mengenai eating disorder atau gangguan makan? Ternyata ada cukup banyak, kan? Bahkan, masih ada beberapa gangguan makan dan gejala lain yang belum tertulis, lho. Oleh karena itu jangan memberikan diagnosis secara mandiri ya, karena hanya tenaga kesehatan mental profesional yang dapat melakukannya dengan tepat. Semoga dengan adanya artikel ini kita dapat lebih memahami dan berempati pada gangguan psikologis serta individu yang mengalaminya. 

Jangan takut juga untuk menghubungi tenaga kesehatan mental profesional jika kamu memang membutuhkan bantuan karena mereka telah terlatih dan akan selalu siap memberikan bantuan. 

Desain oleh: Nanda Luthfiah
Penulis: Khairunnisa Fahira Dumbi
Editor: Nida Zhafira R

Referensi:

  1. American Psychiatric Association. (2021). What Are Eating Disorders?. Diakses pada 17 April, 2021 dari https://www.psychiatry.org /patients-families/eating-disorders/what-are-eating-disorders
  2. American Psychological Association. (2021). Eating Disorder. Diakses pada 17 April, 2021 dari 
  3. Psychology Today. (2021). Eating Disorder. Diakses pada 17 April, 2021 dari https://www.psychologytoday.com /us/conditions/eating-disorders 
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.