Siapa sih yang gak kenal Billie Eilish? Nama penyanyi muda bertalenta ini melambung setelah berhasil menyapu bersih 4 kategori utama di perhelatan Grammy Awards 2020, yaitu Best New Artist, Album of The Year, Song of The Year hingga Record of The Year. Di tahun 2021 ini, untuk kedua kalinya ia kembali membawa pulang piala Record of The Year. Namun dibalik kesuksesan Billie Eilish, tak banyak yang tahu kalau ia merupakan seorang penderita sindrom tourette.
Dilansir dari wawancara bersama Billboard akhir 2018 lalu yang dikutip oleh Prambors FM, Billie Eilish mengonfirmasi bahwa ia menderita sindrom tourette yang sudah dideritanya sejak kecil.
Apa Itu Sindrom Tourette?
Sindrom tourette merupakan gangguan motorik yang menyebabkan penderitanya melakukan gerakan atau ucapan secara tiba-tiba tanpa sadar. Kondisi ini disebut sebagai tic. Umumnya, kondisi ini dialami oleh anak berusia 2-15 tahun, dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Kondisi tic biasanya tidak bertahan lebih dari satu tahun. Namun pada anak-anak dengan sindrom tourette, tic bisa berlangsung lebih dari satu tahun dan muncul dalam berbagai macam perilaku. Gejala tic bisa menjadi buruk jika penderitanya sering stress, cemas, kecapean, atau terlalu semangat.
Apa Penyebabnya?
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya sindrom tourette ini. Namun para ahli menduga hal ini disebabkan oleh faktor sistem saraf otak dan faktor genetik. Beberapa studi menunjukkan, anak dengan sindrom tourette memiliki cacat pada struktur, fungsi, atau zat kimia otak yang menghantarkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk serotonin dan dopamin. Selain itu pada banyak kasus, kelainan gen yang diwarisi orang tua pada anak juga diduga sebagai penyebab sindrom tourette. Lebih lanjut, kondisi ini juga bisa dipicu karena faktor lingkungan. Misalnya gangguan yang dialami ibu selama masa kehamilan dan kelahiran diduga menjadi pemicu sindrom tourette pada anak. Gangguan tersebut dapat berupa stres yang dialami ibu dalam masa kehamilan atau proses kelahiran yang berlangsung lama.
Apa Saja Gejalanya?
Gejala umum sindrom tourette adalah tic, yaitu gerakan atau ucapan (vokal) yang berulang-ulang. Tic ini terbagi menjadi dua:
1. Simple Tic
Pada tics sederhana, gejala motorik yang sering ditemukan adalah kedipan mata, hentakan kepala, mengangkat bahu, pandangan mata yang beralih, kedutan hidung, gerakan mulut yang aneh. Sementara pada gejala vokal yang umum adalah mengerang, batuk, berdeham, dan menggonggong.
2. Complex Tic
Gejala motorik yang sering ditemukan pada complex tic adalah menyentuh dan mengendus barang, gerakan yang berulang, melangkah dengan pola tertentu, gerakan tidak senonoh, membungkuk atau memutar badan, dan melompat-lompat. Sementara itu, mengulang kata-kata orang lain, menggunakan kata-kata kasar, dan mengumpat menjadi gejala vocal yang mudah untuk diperhatikan dari penderita.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?
Pada gejala ringan, sindrom tourette tidak membutuhkan pengobatan. Namun berbeda jika gejala yang dialami cukup parah, mengganggu aktivitas keseharian atau bahkan hingga membahayakan diri. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan:
1. Berkonsultasi dengan psikoterapi
Langkah ini merupakan langkah yang sangat tepat. Kamu bisa melakukan terapi perilaku kognitif. Terapi ini berguna untuk meringankan gejala ADHD, OCD dan depresi. Dalam sesi psikoterapi, terapis juga dapat menggunakan beberapa metode bantuan seperti hipnosis, meditasi, teknik pernapasan atau relaksasi.
2. Mengonsumsi obat atas saran dokter
Meski saat ini belum ada obat tertentu yang bisa menangani sindrom tourette secara langsung, namun dokter biasanya meresepkan obat-obatan penurun tekanan darah yang membantu mengatasi gejala seperti serangan impulsif. Selain itu, antidepresan dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan dan gangguan mood.
3. DBS (deep brain stimulation)
Prosedur ini menggunakan elektroda yang ditanam ke dalam otak pasien, untuk merangsang reaksi otak dalam. DBS hanya direkomendasikan bagi penderita dengan gejala yang parah, dan tidak tertangani dengan terapi lain.
Selain beberapa langkah medis yang dilakukan kepada penderita sindrom Tourette, ada beberapa langkah juga yang bisa kamu lakukan sebagai dukungan kepada penderita:
- Usahakan untuk selalu mendapatkan informasi yang akurat mengenai sindrom Tourette, baik bagi penderita maupun keluarga.
- Pupuklah kepercayaan diri penderita sindrom Tourette, salah satunya dengan mendukung olahraga pilihannya, atau kegiatan lain yang menarik perhatiannya, serta menjaga hubungan baik dengan teman bermainnya.
- Jadilah pendukung yang baik bagi penderita, dengan membantu mengedukasi orang lain di sekitar anak secara rutin. Anak dengan sindrom Tourette dapat berkembang lebih baik dalam lingkungan belajar yang lebih kecil atau melalui les privat.
- Ikut kelompok dukungan yang sesuai dengan kebutuhan penderita.
Sebuah dukungan pada penderita sindrom tourette dapat membantu meredakan gejala yang mereka alami, yang umumnya dipicu oleh serangan panik, cemas, dan depresi yang berasal dari lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk mendapatkan edukasi, terapi dan kelompok dukungan untuk perkembangan kondisi merek
Penulis: Abd. Hamid Zainal
Desain oleh: Farah Shalihah
Editor: Nida Zhafira
Referensi:
- https://www.instagram.com /p/CK_mavahgUE/
- https://www.alodokter.com /sindrom-tourette
- https://www.halodoc.com /kesehatan/sindrom-tourette
- https://www.pramborsfm.com /entertainment/billie-eilish-idap-sindrom-tourette-sejak-kecil-apa-itu/2