Fellas, kalian mungkin sering melihat orang yang mengumbar kesedihannya di media sosial, kan? Ketika melihat unggahan yang menyiratkan kesedihan, kita pasti langsung merasa simpati kepada orang tersebut.
Namun, pernahkah kalian merasa ragu; apakah orang tersebut benar-benar membutuhkan pertolongan atau hanya memanipulasi demi mendapatkan atensi? Ternyata, fenomena yang seperti demikian dikenal dengan istilah sadfishing lho, Fellas! Yuk, kita cari tahu apa itu sadfishing di artikel ini!
Apa itu Sadfishing?
Sadfishing adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perhatian dan simpati dengan mengunggah hal-hal sedih, sensitif, atau emosional di media sosial. Umumnya, seseorang melakukan tindakan sadfishing karena kurangnya perhatian dan ingin mendapatkan validasi dari orang lain. Kurangnya pemenuhan emosional membuat mereka beralih ke media sosial sebagai cara untuk mendapatkan validasi dari orang lain.
Selain itu, alasan lain dari seseorang melakukan sadfishing bisa jadi karena mereka merasa kesulitan dalam mengekspresikan emosi secara langsung sehingga mereka lebih memilih mengumbar perasaannya di media sosial.
Seperti Apa Tren Sadfishing di Media Sosial?
Sadfishing sering kali kita temui dalam semua media sosial yang kita miliki. Hal ini dikarenakan saat ini, media sosial pilihan menjadi tempat untuk mencurahkan perasaan, khususnya bagi para remaja. Kalian mungkin pernah melihat unggahan yang sangat emosional, misalnya unggahan selfie diri seseorang yang berlinang air mata, kata-kata yang menyiratkan kesedihan, thread di Twitter atau video di TikTok tentang cerita pengalaman menyedihkan seseorang, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, fenomena sadfishing yang belakangan ini sedang ramai menjadi perbincangan adalah fenomena Fajar Sad Boy di TikTok. Fajar merupakan seorang remaja yang kerap membagikan video singkat berisi curahan hati tentang hubungan asmaranya dengan ekspresi sedih. Hanya karena mengumbar kesedihan dan video menangisnya, Fajar banyak diundang ke stasiun televisi dan beberapa kanal YouTube.
Dalam menanggapi kisah tersebut, kriminolog menyatakan bahwa unggahan Fajar di media sosial dapat diartikan sebagai sadfishing. Tindakan ini membawa dampak negatif terhadap pelaku karena reaksi pengguna media sosial terhadap suatu hal cenderung acak dan impulsif. Reaksi tersebut dapat berupa stigma negatif dan komentar negatif yang bisa berujung pada cyberbullying terhadap pelaku sadfishing itu sendiri.
Bagaimana Dampak dari Sadfishing?
Meskipun terlihat seperti tindakan yang sepele, sadfishing juga bisa mengaburkan batas antara mereka yang benar-benar sedang mengalami masa sulit dengan mereka yang hanya berpura-pura dan hanya ingin mencari perhatian semata.
Orang-orang yang dengan sengaja melakukan sadfishing perlu menyadari bahwa tindakan mereka tidak hanya merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain. Tindakan sadfishing bisa memicu orang lain untuk ikut merasakan emosi yang serupa dan kita tidak pernah tahu bagaimana tanggapan orang lain yang melihat cerita tersebut di media sosial. Ada yang bersimpati, prihatin, atau mungkin ikut frustasi dibuatnya.
Tidak ada yang salah dengan melampiaskan kesedihan di media sosial untuk mendapatkan dukungan. Akan tetapi, respon terhadap sadfishing inilah yang perlu untuk dipikirkan. Terkadang, kita bisa menerima respon positif yang bersifat dukungan dari orang lain, tetapi tak jarang kita justru mendapat sentimen negatif dari mengumbar kesedihan di media sosial. Tanggapan negatif inilah yang bisa mengganggu atau bahkan memperburuk kondisi mental seseorang.
Tips untuk Menanggapi Sadfishing
Sebenarnya, pelabelan sadfishing ini bersifat subjektif. Semuanya tergantung pada persepsi masing-masing orang dalam menilai apakah sebuah unggahan di media sosial murni mengekspresikan kesedihan atau merupakan manipulasi seperti sadfishing. Sebagian orang bisa saja melebih-lebihkan kesedihan mereka di media sosial. Namun, ada juga orang yang membagikan unggahan emosional sebagai tanda bahwa mereka membutuhkan bantuan atas masalah yang mereka alami.
Berikut tips yang bisa digunakan agar kita mengetahui apakah seseorang hanya melakukan sadfishing atau benar-benar membutuhkan pertolongan.
- Pertama, jangan langsung menghakimi. Ketika melihat unggahan yang mengumbar kesedihan, jangan langsung menghakimi bahwa orang tersebut hanya melakukan sadfishing.
- Kedua, tanyakan kepada orang tersebut mengenai maksud dari unggahannya.
- Ketiga, ajak bicara dan pastikan apakah orang tersebut membutuhkan bantuan profesional atau tempat untuk bercerita.
Jadi, bagaimana Fellas? Apakah sekarang kalian lebih paham mengenai fenomena sadfishing ini? Perlu diingat bahwa sadfishing bukan cara yang tepat untuk mendapatkan dukungan dari sekitar karena justru bisa menjadi boomerang bagi diri sendiri. Oleh karena itu, ketika kalian menemukan unggahan seperti sadfishing, kalian bisa menerapkan tips di atas sebagai bentuk kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan dukungan.Always treat people with kindness ya, Fellas!
Penulis: Shellta Mallarangi
Editor: Zandha
Desain:
SEO Editor: Dimas
Referensi:
- Djalil, S. R. (October 15, 2022). Cara Mengatasi Sadfishing Pada Remaja, Tren Pamer Kesedihan di Media Sosial. Retrieved from https://www.kompasiana.com/srirohmatiah/6347d24a4addee64f05c57a2/bagaimana-sadfishing-memengaruhi-kesehatan-mental-anak
- Dzilhaq, N. C. (December 2, 2022). Sadfishing, Caper atau Beneran Perlu Ditolong? Retrieved from https://riliv.co/rilivstory/waspada-bahaya-sadfishing/
- Pratiwi, S. (June 30, 2022). Mengenal Istilah Sadfishing yang Lagi Tren, Ternyata Bisa Pengaruhi Emosi Orang Lain! Retrieved from https://www.beautynesia.id/life/mengenal-istilah-sadfishing-yang-lagi-tren-ternyata-bisa-pengaruhi-emosi-orang-lain/b-256850
- Rutledge, P. B. (February 26, 2021). Sadfishing: Attention-Getting or Genuine Calls for Help? Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/positively-media/202102/sadfishing-attention-getting-or-genuine-calls-helpSari, Y. N. I. (July 29, 2022). Mengumbar Kesedihan di Media Sosial atau Sadfishing, Apa Bahayanya bagi Kesehatan Mental? Retrieved from https://sehatq.com/artikel/bahaya-sadfishing