Fellas, apakah kalian suka membantu orang lain? Mulai dari ikut organisasi, komunitas, menolong orangtua, sampai memberikan dampak pada lingkungan sekitar kamu!
Memberikan pertolongan bisa memberikan kepuasan dan kebahagiaan untuk diri sendiri, tetapi gimana kalau kamu menolong orang lain sampai tidak punya waktu sendiri?
Menolong orang lain itu baik, tapi kalau terlalu berlebihan gak bagus juga, lho! Kayaknya, kamu perlu tahu tentang savior complex, deh. Yuk, langsung simak pembahasannya!
Apa yang dimaksud dengan Savior Complex?
Savior complex atau dengan nama lain, white knight syndrome atau messiah syndrome adalah perilaku ketika seseorang butuh untuk menyelamatkan orang lain.
Mereka sering merasa terlahir sebagai ‘Pahlawan’ atau ‘Penyelamat’ setiap orang. Tak heran, orang dengan savior complex mencari orang yang membutuhkan bantuan serta menghabiskan waktunya menolong orang lain untuk menyelesaikan masalahnya tanpa memperhatikan kondisi diri sendiri. Namun, savior complex bukanlah gangguan mental, melainkan kondisi berpikir seseorang.
Bagaimana ciri-ciri orang dengan Savior Complex?
Mungkin, kamu merasa senang jika ada orang yang suka memberikan jalan keluar atas masalahmu. Apalagi, dia juga peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
Namun, bisa jadi kamu tidak tahu bahwa menjadi seorang ‘Penolong’ tidak semudah yang dibayangkan. Menolong orang lain memang merupakan perilaku yang baik, tetapi akan menjadi buruk jika berlebihan.Kalau kamu ingin mencoba memahami ‘Si Penolong’ ini, yuk mulai mengetahui ciri-ciri orang dengan Savior Complex!
- Memiliki empati yang terlalu tinggi
Mereka merasa iba ketika ada yang membutuhkan pertolongan. Mereka tidak rela meninggalkan seseorang dengan masalah hidup terus-menerus.
Karena terlalu memperhatikan, ada kemungkinan juga orang dengan savior complex pernah memiliki masalah yang sama seperti orang tersebut.
Sehingga, mereka menghabiskan waktu menolong orang tersebut untuk menyelesaikan masalahnya secara mendalam. - Menolong orang lain dengan tujuan meningkatkan harga diri
Ternyata ada salah satu ciri yang buruk, nih! Orang dengan savior complex akan menolong orang lain karena percaya bahwa hanya dia yang bisa menolong orang dan menyelesaikan masalahnya.
Dia juga merasa bangga dan memiliki status yang kuat jika perilaku menolong didasarkan atas pengakuan orang lain. Mereka juga punya keyakinan bahwa orang-orang tidak bisa menyelesaikan masalahnya jika dia tidak menolongnya.
Jadi, sebenarnya orang dengan savior complex ini bener-bener niat menolong orang lain dengan tulus atau ada tujuan lain, sih? Gimana menurut Fellas? - Letak kebahagiaan hanya ketika kamu bisa menolong orang lain
Sebenarnya, orang-orang dengan savior complex ini memiliki niat positif, lho! Namun, yang salah adalah mereka tidak bisa bahagia kalau tidak menolong orang lain.
Mereka menempatkan kebahagiaan di tangan orang lain yang membutuhkan bantuan. Pola pikir seperti ini membuat kondisi mental dan fisik menjadi tidak sehat. Padahal, ada saatnya seseorang bisa menyelesaikan masalahnya karena niat mereka sendiri tanpa memerlukan bantuan dari orang lain, lho.. - Sebenarnya merasa kesulitan untuk menyelesaikan masalah pribadi
Pernahkah kamu berpikir, kalau mereka menolong orang lain karena melindungi kekurangan yang dia miliki dan menutupi masalah pribadi yang belum selesai?
Dilansir dari healthline.com, orang dengan savior complex selalu menolong orang lain karena menutupi rasa ketidakmampuan mereka mengatasi masalah pribadinya dan trauma masa lalu yang masih membekas sampai sekarang.
Bahkan, mereka sering menyalahkan diri sendiri ketika rencana menolongnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Duh, walaupun luarnya kayak ksatria, ternyata dalemnya rapuh nih, Fellas.. - Kamu mengorbankan diri sendiri dengan menghabiskan waktu untuk menolong orang lain
Ini merupakan salah satu ciri negatif lainnya yang dimiliki oleh orang dengan savior complex.
Dia selalu menghabiskan waktu pribadinya dengan menolong orang lain, mulai dari mengatur jadwal untuk orang yang membutuhkan pertolongan, mendengarkan, memahami emosinya, mencari solusi, sampai ada harapan seseorang tersebut bisa merubah kepribadian dan tujuan hidupnya.
Dia juga memberikan perhatian yang sangat berlebihan, seperti menanyakan kebiasaan, kondisi, sampai apa yang sedang mereka lakukan saat itu.
Mengapa seseorang bisa menjadi Savior Complex?
Seseorang bisa menjadi savior complex karena kurang mendapatkan pola asuh yang baik ketika kecil. Menolong orang lain adalah cara agar mereka dapat diterima oleh lingkungan sekitar.
Jika mereka tidak menolong dan terikat dengan orang lain, mereka merasa tidak bahagia. Kejadian ini disebut dengan codependency, yaitu hubungan ketergantungan yang ekstrem secara mental, emosional, fisik, dan spiritual yang dapat mengakibatkan gangguan perkembangan identitas pada diri.
Apa dampak menjadi orang dengan Savior Complex?
Memiliki niat untuk menolong orang lain, tapi tidak memedulikan kondisi pada diri sendiri akan menimbulkan beberapa dampak negatif. Beberapa dampak negatif menjadi orang dengan savior complex diantaranya adalah:
- Mengalami burnout karena tidak pernah menyempatkan waktu untuk diri sendiri
- Terlalu bergantung pada orang tertentu dan tercipta hubungan yang tidak sehat
- Merasa gagal ketika tidak bisa menolong orang lain secara utuh
Bagaimana cara mengatasi Savior Complex?
Fenomena savior complex kadang bisa muncul kepada siapa saja tanpa sadar. Jika kita tidak bisa mengendalikannya, perilaku menolong ini bisa berubah menjadi negatif.
Karena itu, ada beberapa cara yang bisa kamu ketahui agar terhindar dari savior complex:
- Dengarkan masalah dari orang yang membutuhkan bantuan tanpa memberikan solusi dan memotong pembicaraan
- Tawarkan bantuan jika orang tersebut membutuhkan
- Berikan batasan pada dirimu sendiri ketika memutuskan untuk menolong orang lain
- Coba pahami kembali apa arti kata ‘membantu’ dan ‘peduli.’
Nah, itulah pembahasan tentang Savior Complex, orang yang suka membantu sampai tidak ada waktu untuk dirinya sendiri nih, Fellas. Semoga, setelah kamu mengetahui ini, tindakan menolongmu bisa menjadi lebih baik untuk dirimu dan orang lain, ya!
Penulis: Shania Amalia Hafta
Editor: Lala
Desain:
SEO: Novia Razmuliani
REFERENSI:
- Benton, S. (February, 6th 2017). The Savior Complex – Why Good Intentions may have negative outcomes. psychologytoday.com. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-high-functioning-alcoholic/201702/the-savior-complex
- Duvaux, A. (November, 22nd 2022). Understand Savior Complex in Relationships With These 15 Signs. marriage.com. Retrieved from: https://www.marriage.com/advice/relationship/savior-complex-in-relationships/#What_causes_someone_to_have_a_savior_complex .
- Fischer, K. (September, 21st 2022). What Is a Savior (or Messiah) Complex?. webmd.com. Retrieved from: https://www.webmd.com/mental-health/savior-messiah-complex#091e9c5e82475a12-1-2 .Gould, W. (November, 7th 2022). What Is Codependency? Recognizing the Signs. verywellmind.com. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/what-is-codependency-5072124
- Hurd, S. (December, 15th 2020). 10 Signs of Savior Complex That Attracts the Wrong People into Your Life. learning-mind.com. Retrieved from: https://www.learning-mind.com/savior-complex/ .
- Huston, M. (February, 6th 2017). The Savior Complex – Why good intentions may have negative outcomes. psychologytoday.com. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-high-functioning-alcoholic/201702/the-savior-complex .
- Raypole, C. (January, 15th 2020). Always Trying to ‘Save’ People? You Might Have a Savior Complex. healthline.com. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/savior-complex .Selva, J. (February, 9th 2018). Codependency: What Are The Signs & How To Overcome It. positivepsychology.com. Retrieved from: https://positivepsychology.com/codependency-definition-signs-worksheets/#:~:text=Codependency%20refers%20to%20a%20psychological,other%20types%20of%20dysfunctional%20relationships.