I Am Okay Indonesia

Sering Caper Berujung Blunder? Jangan-jangan Kamu Menderita  Histrionic Personality Disorder!

Sering Caper Berujung Blunder? – Masih ingat gak beberapa waktu lalu perseteruan aktor Johnny Depp dengan sang mantan istri, Amber Heard sangat heboh? Setelah melewati beberapa persidangan dan berbagai drama, sang aktor akhirnya dinyatakan menang atas tuduhan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh sang mantan istri.

Sering Caper Berujung Blunder? – Dari sekian banyak lika-liku yang dilewati di persidangan, ada salah satu hal yang menjadi sorotan dari sikap dan tingkah laku Amber Heard yang cukup “aneh” sejak kasus ini pertama kali muncul.

Banyak orang yang menganggap jika Heard memiliki kelainan mental. Bahkan seorang psikolog yang juga menjadi saksi dari Depp menyebutkan jika Heard mengidap gangguan kepribadian, yaitu histrionic personality disorder.

Apa itu Histrionic Personality Disorder?

Histrionic Personality Disorder (HPB) adalah kondisi mental yang ditandai dengan pola emosionalitas ekstrem dan perilaku mencari perhatian yang biasanya dimulai pada awal masa dewasa dan terlihat jelas dalam situasi yang berbeda.

Atau dengan kata lain, HBP merupakan salah satu dari sekelompok kondisi yang disebut “Cluster B” atau gangguan kepribadian “dramatis”.

Sering Caper Berujung Blunder? – Orang dengan gangguan ini memiliki emosi yang intens, tidak stabil, dan citra diri yang terdistorsi. Untuk orang dengan gangguan kepribadian histrionik, harga diri mereka bergantung pada persetujuan orang lain dan tidak muncul dari perasaan harga diri yang sebenarnya.

Mereka memiliki keinginan yang luar biasa untuk diperhatikan, dan sering berperilaku dramatis atau tidak tepat untuk mendapatkan perhatian.

Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan biasanya terlihat pada masa remaja atau dewasa awal.

Gejala dan Penyebabnya

Dalam banyak kasus, orang dengan gangguan kepribadian histrionik memiliki keterampilan bersosialisasi yang baik. Hanya saja, mereka cenderung menggunakan keterampilan ini untuk memanipulasi orang lain sehingga mereka dapat menjadi pusat perhatian di lingkungannya.

Ketika nongkrong, mereka akan merasa gelisah dan tidak nyaman sampai mereka mendapatkan perhatian dari sekelilingnya. Mereka juga biasanya akan bertindak sangat dramatis, seolah-olah tampil di depan penonton, dengan emosi dan ekspresi yang berlebihan, namun tampaknya kurang tulus.

Untuk penyebab pastinya gangguan kepribadian histrionik ini sebenarnya belum diketahui dengan jelas, tetapi banyak profesional kesehatan mental percaya jika faktor yang dipelajari sejak kecil dan diwariskan berperan dalam perkembangan gangguan ini.

Artinya, orang yang memiliki gangguan ini menunjukkan bahwa kerentanan genetik untuk gangguan tersebut mungkin diturunkan. Namun, anak dari orang tua dengan gangguan ini mungkin hanya mengulangi perilaku yang dipelajari.

Selain itu, faktor lingkungan lain juga bisa menjadi penyebab munculnya gangguan ini pada seseorang.

Misalnya kurangnya kritik atau hukuman sebagai seorang anak, penguatan positif yang diberikan hanya ketika seorang anak menyelesaikan perilaku tertentu yang disetujui, dan perhatian tak terduga yang diberikan kepada seorang anak oleh orang tua mereka.

Gangguan kepribadian ini juga biasanya berkembang karena temperamen individu, gaya psikologis dan cara orang tersebut belajar mengatasi stress saat tumbuh dewasa.

Efek atau Dampak Buruk Penderita HPB

Secara umum, orang dengan gangguan kepribadian histrionik tidak percaya bahwa mereka membutuhkan terapi.

Mereka juga cenderung membesar-besarkan perasaan mereka dan tidak menyukai rutinitas, yang membuat mengikuti rencana perawatan menjadi sulit.

Namun, mereka mungkin mencari bantuan jika depresi misalnya terkait dengan kehilangan atau hubungan yang gagal, atau masalah lain yang disebabkan oleh tindakan mereka yang menyebabkan dirinya tertekan.

Gangguan kepribadian histrionik juga dapat mempengaruhi hubungan sosial, profesional, atau romantis seseorang dan bagaimana mereka bereaksi terhadap kehilangan atau kegagalan.

Orang dengan gangguan ini juga berisiko lebih tinggi daripada populasi umum untuk menderita depresi. Bahkan mereka dengan kasus yang parah, bagaimanapun, mungkin mengalami masalah yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Lalu Bagaimana Cara Penanganannya?

Orang dengan gangguan HPB biasanya seringkali sulit diobati, hal ini karena mereka sering mencari pengobatan hanya jika gangguan tersebut menyebabkan masalah besar atau stres bagi mereka.

Meski begitu, bukan berarti mereka tidak bisa ditangani. Cara yang paling mungkin yang bisa kamu lakukan ketika memiliki teman, keluarga, atau bahkan kamu menganggap diri kamu memiliki gejala tersebut adalah dengan membawanya atau menemui ahlinya, seperti dokter, psikolog ataupun psikoterapis.

Kamu memang tidak bisa menyembuhkannya secara langsung, tapi dengan menyerahkan kepada yang benar-benar paham dan ahlinya  setidaknya kamu sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk teman, keluarga ataupun dirimu sendiri.


Penulis: Idham Hamid
Editor: Hera
Desain: Riska
SEO Editor: Alif Ashari


Referensi:

  1. NN.  https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9743-histrionic-personality-disorder#:~:text=The%20main%20feature%20of%20histrionic,rapidly%20shifting%20and%20shallow%20emotions
  2. Casarella Jeniffer. September 2020. Histrionic Personality Disorder. https://www.webmd.com/mental-health/histrionic-personality-disorder
  3. Marsh, Akeem. September 2020. What Is Histrionic Personality Disorder (HPD)?https://www.verywellmind.com/histrionic-personality-disorder-2795445