Dongeng tentang kisah seorang putri cantik bernama Cinderella pastinya sudah tidak asing bagi kalian kan, fellas?
Cinderella merupakan seorang gadis malang yang harus hidup bersama dengan ibu dan saudara tirinya yang jahat, sehingga membuat ia menjadi individu yang tak berdaya.
Namun, seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan Cinderella berubah menjadi lebih baik setelah seorang pangeran tampan datang menyelamatkan dirinya dan akhirnya mereka hidup bahagia, the end.
Tapi belum cukup sampai disitu, ternyata kisah Cinderella memiliki sisi gelap juga, lho! Menurut seorang tokoh psikologi bernama Dowling,
Cinderella merupakan representasi dari seorang wanita yang kehilangan kemandirian atas dirinya, menggantungkan hidupnya pada orang lain, serta meyakini bahwa pertolongan akan datang dari luar khususnya laki-laki.
Wah, ternyata Cinderella punya sisi lain yang menarik, ya fellas? Pembahasan terkait sisi gelap Cinderella lebih lengkapnya akan kita bahas disini, so jangan lupa baca sampai akhir, ya!
What is cinderella complex?
Cinderella Complex merupakan sebuah sindrom yang mendefinisikan ketakutan perempuan untuk menjadi mandiri dan memiliki kecenderungan menggantungkan hidupnya kepada orang lain, terutama kepada laki-laki.
Perempuan yang mengalami sindrom ini memiliki keyakinan yang rendah terhadap kemampuan dirinya, sehingga mereka takut untuk menjadi independent.
Selain itu, para perempuan ini akan menunjukkan keinginan kuat untuk dirawat, dijaga, dan dilindungi oleh laki-laki.
Dalam beberapa penelitian, perempuan-perempuan di dunia mulai dari usia remaja hingga bahkan dewasa yang terbiasa hidup mandiri dan tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang lain mengakui mengalami sindrom ini.
Perempuan yang tampaknya tegar dan mandiri pun ternyata juga mendambakan hadirnya sosok laki-laki yang mampu memberikan afeksi, perlindungan, dan perhatian pada dirinya.
Berikut merupakan beberapa indikator seseorang memiliki kecenderungan mengalami cinderella complex :
- Merasa cemas akan ‘ide’ harus hidup sendirian
- Sulit menentukan keputusan dalam hidup
- Memiliki keinginan kuat untuk dijaga, dilindungi, dan dirawat orang lain
- Memiliki kecenderungan untuk berada dalam hubungan romantis dengan laki-laki yang dianggap mampu melindunginya
- Sulit keluar dari zona nyaman
Causes of cinderella complex
Dowling juga menjelaskan bahwa kecenderungan perempuan untuk mengalami cinderella complex disebabkan oleh beberapa faktor meliputi :
- Pola Asuh
Permasalahan cinderella complex dimulai dari masa kanak-kanak saat mereka tidak diajarkan untuk menjadi independent, melainkan
cenderung bersikap non-asertif dan bergantung pada orang lain. Selain itu, pola asuh otoriter dan permisif yang terlalu mengekang dan tidak memberikan kebebasan pada anak juga berdampak pada kemandirian anak.
Akibat tidak terbiasa dibiarkan menghadapi tekanan, hidup dalam kondisi yang nyaman, dan tidak punya kebebasan untuk menentukan sendiri pilihan hidupnya, menjadikan mereka kurang tegas dan mandiri ketika beranjak dewasa.
Hal ini disebabkan oleh dampak dari olah pola asuh yang diterapkan sedari kecil cenderung membentuk perilaku individu ketika dewasa.
- Konsep Diri
Individu dengan konsep diri yang rendah lebih rentan mengalami cinderella complex. Biasanya konsep diri ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar individu, terutama terkait perbedaan stereotip dan perlakuan masyarakat kepada perempuan dan laki-laki.
Perempuan kerap kali diasosiasikan dengan sosok yang dianggap emosional, rentan, lemah, dan powerless dibandingkan dengan laki-laki.
Konsep ini lah yang kerap kali diinternalisasi para perempuan ke dalam diri mereka sehingga pada akhirnya membentuk konsep diri yang rendah terhadap diri mereka sendiri.
Kecenderungan ini akan berpengaruh terhadap cara perempuan berinteraksi dengan lingkungannya dan ketika menghadapi kesempatan untuk mengembangkan diri serta dalam menghadapi permasalahan.
Kebutuhan untuk dimengerti, dilindungi, dan diperhatikan oleh orang lain itu normal dan manusiawi kok, fellas! Sebagai individu yang seringkali dipaksa keadaan untuk terlihat kuat, wajar kok jika sesekali kita ingin diperhatikan.
Tapi, jangan sampai kamu takut untuk menjadi mandiri dan bergantung pada orang lain hanya karena situasi yang makin hari makin sulit ya, fellas! I believe that you’re strong, beautiful, and independent.
Penulis: shivaherninda
Editor: Lala
Desain:
SEO Editor: Noviarazm
Referensi:
- Hanes, E. (2020, September 9). Cinderella syndromes : Signs you have it and how to overcome it. Healthgrades. Retrieved November 12, 2022, from https://www.healthgrades.com/right-care/mental-health-and-behavior/cinderella-syndrome-signs-you-have-it-and-how-to-overcome-it
- Zain, T.S. (2016). Cinderella complex dalam perspektif psikologi perkembangan sosial emosi. Jurnal Indigenous, 1(1), 92-97. https://doi.org/10.23917/indigenous.v1i1.2222