I Am Okay Indonesia

Social Media Detox Beneran Ampuh atau Trend Aja Sih?

Social media detox cukup populer dilakukan saat ini yaitu dengan membatasi hingga menghentikan penggunaan suatu media sosial dalam jangka waktu tertentu. 

Saat ini, media sosial merupakan suatu kebutuhan yang tidak hanya digunakan sebagai media hiburan, tapi juga media untuk mengekspresikan diri, membangun relasi, edukasi, bahkan hingga membangun karir. Tapi, kalau kamu sudah mulai menghabiskan mayoritas keseharianmu untuk media sosial, mungkin kamu perlu melakukan social media detox nih teman-teman. Social media detox sendiri sudah cukup populer dilakukan saat ini yaitu dengan membatasi hingga menghentikan penggunaan suatu media sosial dalam jangka waktu tertentu. 

Namun, social media detox sebenarnya benar-benar ampuh untuk mengurangi penggunaan media sosial kita atau tidak ya? Nah, kamu harus menentukan lebih dulu nih apakah kamu termasuk tipe pengguna media sosial yang memang membutuhkan social media detox atau bukan. 

Tipe Pengguna Media Sosial

Secara garis besar, ada dua tipe pengguna media sosial yaitu pengguna pasif atau aktif. Perbedaan yang paling mendasar antara keduanya adalah dari frekuensi dan durasi penggunaan. Kalau kamu harus menggunakan media sosial setiap hari untuk tujuan yang tidak terlalu penting, berarti kamu sudah termasuk pengguna aktif lho! Apalagi jika kamu merasa bahwa kamu harus sering memposting sesuatu di media sosial. Sementara pengguna pasif biasanya memiliki media sosial untuk tujuan mencari informasi dan mengobservasi berita tertentu. Bahkan, ada juga pengguna pasif yang memiliki media sosial hanya agar tidak tertinggal tren. 

Tanda-Tanda Social Media Detox Dibutuhkan

Dampak dari penggunaan media sosial sendiri tergantung dengan seberapa sering dan seberapa bergantungnya kamu dengan media sosial. Nah, agar kamu bisa lebih paham, berikut beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan. 

  1. Mengabaikan banyak hal penting demi menggunakan media sosial untuk tujuan yang tidak mendesak.
  2. Sering merasa cemas, tidak nyaman, hingga merasa tertinggal setelah menggunakan media sosial atau bahkan ketika tidak menggunakannya.
  3. Segala sesuatu diposting di media sosial tanpa pertimbangan matang.
  4. Sering membandingkan kehidupan di media sosial dan kehidupan nyata.

Dari berbagai tanda tersebut, tentunya sudah terlihat bahwa penggunaan media sosial berlebihan akan berdampak bagi dirimu baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Kalian bisa mengabaikan waktu makan, tidur, atau bersosialisasi demi media sosial. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, maka social media detox tentu boleh dicoba. 

Social media detox cukup populer dilakukan saat ini yaitu dengan membatasi hingga menghentikan penggunaan suatu media sosial dalam jangka waktu tertentu. 
Lalu, apa yang harus dilakukan agar social media detox berhasil dilakukan?

Tips Melakukan Social Media Detox

Kamu bisa menyesuaikan 5 tips ini dengan kemampuan dan kebutuhanmu dalam melakukan social media detox

  1. Gunakan mode silent untuk ponselmu.
  2. Matikan notifikasi atau uninstall media sosial untuk sementara. 
  3. Cari kesibukan agar kamu tidak memikirkan media sosial.
  4. Gunakan timer jika kamu ingin menggunakan media sosial.
  5. Jadikan media sosial sebagai reward setelah kamu berhasil mengerjakan suatu hal penting. Nah reward sendiri maksudnya sebagai hadiah kecil karena kamu sudah berhasil mencapai sesuatu. Namun, tetap batasi penggunaan media sosial tersebut.

Jadi, sebenarnya social media detox benar-benar ampuh kah?

Yap, social media detox memang dapat mengurangi penggunaan media sosial kalian teman-teman. Dengan melakukan 5 tips di atas, kamu akan memiliki batasan, aturan, hingga pengingat terkait penggunaan media sosialmu. Hasilnya kalian pun akan menjadi lebih termotivasi untuk konsisten melakukan hal tersebut. 

Kita memang akan tetap membutuhkan media sosial untuk berbagai tujuan. Tapi, jangan sampai media sosial membuatmu lupa untuk menjaga dirimu sendiri maupun hubungan dengan orang-orang disekitarmu ya!

Desain oleh: Keke
Penulis: Khairunnisa Syafira Dumbi
Editor: Nida Zhafira

Referensi:

  1. Guttman, J. (2020). 6 ways to detox and cleanse your social media usage. Retrieved from https://www.psychologytoday.com /intl/blog/sustainable-life-satisfaction /202001/6-ways-detox-and-cleanse-your-social-media-usage 
  2. Whitley, R. (2020). Social media and mental health: Time for a digital detox?. Retrieved from https://www.psychologytoday.com /us/blog/talking-about-men /202002/social-media-and-mental-health-time-digital-detox
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.