“Waktu masih sekolah, aku pengen buru-buru kuliah dan keluar rumah karena bosen. Sekarang ketika udah kuliah, aku malah pengen balik ke masa kecil. Soalnya aku takut dan bingung untuk mikir nanti mau kerja apa, tinggal di mana, nikah sama siapa, bayar tagihan gimana…”
Buat kalian yang baru menginjak kepala 2, mungkin setuju banget sama pernyataan di atas. Tenang, kamu ngga sendiri! Kecemasan mengenai masa depan, atau Alvin Toffler menyebutnya ”Future Shock”,
merupakan perasaan yang wajar dialami para dewasa muda. Hal ini karena usia dewasa muda merupakan transisi dari remaja ke kehidupan dewasa yang serba mandiri.
Takut Perubahan
Ini rahasianya: sebenarnya, yang kamu takutkan itu bukan masa depan, tetapi perubahan dari masa remaja ke masa dewasa, dari setengah mandiri jadi benar-benar mandiri, dari lingkungan familiar ke lingkungan asing.
Kamu takut kehilangan dukungan yang biasanya diterima dan takut mencoba mengelola berbagai tanggungjawab baru.
Rasa Takut Bisa Bermanfaat
Rasa takut memang menciptakan perasaan tidak nyaman, tetapi sebenarnya rasa takut mencoba memberitahumu untuk fokus kepada suatu hal signifikan yang mungkin akan terjadi padamu (baca: masa depan). Selain itu, rasa takut mengarahkanmu bertindak untuk menghalau rasa takut tersebut, seperti:
- Kamu bisa menerima masukan dari orang terdekat dengan menyuarakan kekhawatiranmu kepada mereka.
- Kamu mendapat banyak info mengenai karir karena kamu mencari info di berbagai sumber.
- Kamu melewatkan berbagai kesempatan dan tidak melakukan apa-apa karena kamu mengabaikan atau menolak menghadapi rasa takut itu.
Hadapi Rasa Takut dengan Bijak
Setiap kali kamu merasa rasa takut akan mempengaruhi keputusan yang kamu buat, coba tanyakan ini ke dirimu:
- “Apa yang kamu takutkan?” (takut gagal)
- “Rasa takut ini memberitahumu untuk melakukan apa?” (ga usah daftar)
- “Kalo kamu ikuti, apa yang kamu dapatkan?” (kalo aku ga daftar, aku ga mungkin diterima)
- “Kalo kamu ga takut, apa yang akan kamu lakukan?” (tetap daftar)
Jawaban-jawaban ini bisa membantumu memutuskan apa yang akan kamu lakukan dengan mempertimbangkan rasa takut sambil tetap bersikap rasional.
Catat empat pertanyaan ini untuk bekalmu menghadapi rasa takut selanjutnya ya!
Desain oleh: Nanda Luthiah
Penulis: Shafira Izqiva
Editor: Nida Zhafira
Referensi:
- Pickhardt, C. (2010). Adolescence and fear of the future. Retrieved from https://www.psychologytoday.com /us/blog/surviving-your-childs-adolescence/201008/adolescence-and-fear-the-future