I Am Okay Indonesia

Teknik Komunikasi Jadi Kunci Ketenangan Keluarga Selama Pandemi

Menghabiskan waktu dengan keluarga dapat menjadi salah satu hal yang paling menyenangkan. Namun, bagi sebagian orang justru bisa menjadi bumerang yang akhirnya menghadirkan ketidaknyamanan. Apalagi dalam situasi pandemi saat ini yang mengharuskan setiap orang tetap tinggal di rumah dengan keluarganya masing-masing, sehingga komunikasi dan pembicaraan antar anggota keluarga pun semakin tidak terhindarkan. Kondisi inilah yang pada akhirnya berpotensi untuk menjadi konflik apabila tidak dihadapi dengan baik.  

Tapi, tahukah kamu mengapa dapat terjadi konflik bahkan dalam sebuah keluarga?

Pemicunya ada banyak, lho. Tapi, kurang lebih ada 3 hal yang umumnya menjadi pemicu konflik.

  1. Pengaruh dari berbagai tahapan tertentu, misalnya seperti bayi yang baru lahir, anak yang harus mendaftar ke sekolah, atau tumbuhnya anak menjadi remaja yang lebih berani dan aktif. Kondisi ini umumnya membuat anggota keluarga, khususnya suami dan istri mulai banyak berargumen demi menentukan masa depan anggota keluarganya.
  2. Perubahan dan tantangan finansial yang akhirnya mempengaruhi persediaan material rumah tangga dan kesejahteraan keluarga sehingga ketenangannya juga terganggu.
  3. Tumpukan pekerjaan yang membuat salah satu atau seluruh anggota keluarga sibuk, stres, atau terlalu sensitif sehingga pertengkaran lebih mudah terjadi. 
  4. Hubungan kakak-adik yang kurang akur dan pada akhirnya membuat suasana rumah menjadi kurang harmonis.

Meskipun demikian, nyatanya konflik adalah hal yang normal. Tapi, bukan berarti tidak bisa diminimalisir atau diatasi dengan baik.

Menghabiskan waktu dengan keluarga dapat menjadi salah satu hal yang paling menyenangkan jika komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik.
Salah satu kunci untuk mengurangi serta menghadapi konflik adalah dengan menerapkan teknik komunikasi yang tepat.

Lalu, komunikasi seperti apa yang seharusnya diaplikasikan?

  1. Menjadi pendengar aktif, yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian yang ditunjukkan melalui gerakan tubuh terbuka dan ramah, serta memberikan pertanyaan-pertanyaan kecil atau gestur sederhana seperti anggukan kepala untuk menunjukkan bahwa kita sedang mendengarkan dengan seksama. Jangan lupa singkirkan segala penghalang (misal, handphone) dan lakukan kontak mata.
  2. Jangan menginterupsi, baik itu dengan cerita lain atau nasihat.
  3. Tunjukkan empati dan emosi yang tepat, jangan menunjukkan  wajah datar atau cemberut yang menunjukkan rasa enggan ketika mendengarkan.
  4. Berusaha mencapai win-win solutions, yaitu dengan mendengarkan dan mempertimbangkan argumen dari berbagai pihak serta tidak bersikap egois atau terlalu menuntut.
  5. Gunakan tata bahasa dan intonasi yang tenang, yaitu tanpa berteriak dan menggunakan kata-kata kasar atau tidak sopan.
  6. Berkata jujur, jangan menyembunyikan sesuatu atau membohongi orang lain hanya demi kepentingan pribadi.
  7. Bersikap sabar, yaitu tidak meluapkan emosi dan mengambil keputusan secara impulsif melainkan dengan pertimbangan sebelumnya.

Meskipun tidak terjadi secara instan, namun menerapkan tips-tips di atas dalam berkomunikasi dengan keluarga dapat menimbulkan banyak dampak baik. Misalnya mempererat hubungan kekeluargaan, jarang marah, tingkat stres menurun, lebih mudah mencari solusi dari suatu permasalahan, serta meningkatkan kepercayaan dan kepedulian satu sama lain. 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, latihan dan terapkan demi mencapai ketenangan serta kebahagiaan selama tinggal di rumah saja bersama keluarga!

Penulis: Fahira Dumbi
Editor: Nurul Malahayati
Desain: Dono & Nanda Luthfiah

Referensi:

  • American Academy of Pediatrics. (2015). Improving family communications. Healthchildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ family-life/family-dynamics/communication-discipline /Pages/Improving-Family-Communications.aspx 
  • Better Health Channel. (2020). Family Conflict. https://www.betterhealth.vic.gov.au /health/healthyliving/family-conflict #common-causes-of-family-conflict
  • University of Delaware. (2021). Communication skills for your family. Udel.edu. https://www.udel.edu/academics /colleges/canr/cooperative-extension/fact-sheets /comunications-skills-your-family/
I Am Okay
I Am Okay merupakan wadah kolaborasi sosial berbentuk kampanye edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja Indonesia.